Minggu pagi adalah saat-saat
terindah. Kenapa terindah? Karena saat itu adalah hari minggu dan pagi. Nda
nyambung? Sama. Pada minggu pagi ini adalah saat yang cocok buat berolahraga,
biasanya sih jogging. Nah, setiap kali gue pergi jogging, banyak hal-hal unik
yang gue temuin selama proses perjoggingan tersebut. Pada proses perjigongan
ini eh perjoggingan maksud gue, hal yang paling gue perhatiin adalah gaya
berbusana orang-orang sekitar yang lagi pada jogging. Normalnya, biasanya orang
yang pergi jogging mengenakan kaos biasa, celana trening (training om) lah
suka-suka gue, mulut siapa emang? (mulut om) nah terus kenapa? (jigongnya
tumpah om wkwk) kampret!! Eh iya jigong gue jatuh, mau kemana lu gong? Gong,
jangan tinggalin gue dong, jigooongg...!!!
Ehem, normalnya, pakaian yang
dipakai saat jogging adalah kaos biasa, celana training, sama sepatu running.
Tapi fakta dilapangan berkata lain. Niat jogging sama gaya berpakaian hampir
tidak bertemu satu sama lain. Seperti gue dan Nabilah jkt48 yang sedang
memainkan sebuah peran romantis diatas panggung sandiwara. Dia jadi Juliet, gue
jadi batu batanya, nempel dipojokkan kayak jomblo kena stroke lagi nahan boker,
sedih sekali.
Pas gue mulai lari sekitar 10
meter, gue ngeliat segerombolan bocah sebut saja terongers (karena terongnya
lebih dari satu) Mereka pake kaos distro, celana jeans pendek, sepatu kets.
Sebenernya gue gak ada masalah sama gaya berpakaian mereka, yang jadi
masalahnya adalah kenapa mereka saling bergandengan tangan? Gak cuma sampai
disitu, mereka juga berjalan ala miss Indonesia sambil senyum sana senyum sini
padahal bulu kakinya lebat nda karuan. Sakit jiwa.
Gue lari lagi. 20 meter kemudian,
gue melihat sosok pelari sejati pagi ini. Gaya berlarinya pun tampaknya
terlatih. Gue coba mengimbangi pelari tersebut. Dan ternyata pada putaran kedua
kecepatan gue menurun. Namun tidak bagi pelari itu. Stamina yang luar biasa.
Tetapi segala pujian yang gue lontarkan dalam hati hancur lebur seketika.
Karena ketika gue lihat dari belakang, celana pelari itu yang tadinya berwarna
biru menjadi hijau becek dengan sedikit padatan pada area bokongnya. Kalian
pasti tau warna apa yang dicampur dengan biru menjadi hijau. Bener, kuning. Dan
kalian juga pasti tau sesuatu yang umumnya berwarna kuning keluar dari bokong. Iya,
ternyata pelari itu mencret. Melihat hal tersebut, gue langsung cari tempat
untuk duduk sejenak dan merenungkan apa yang barusan terjadi.
Gue gak jadi merenung
karena saat itu gue belum sarapan. Bahaya, bisa-bisa pas lagi makan nasi kuning
bayangannya malah jadi bubur kuning yang ada taburan kismis diatasnya. Coba
bayangkan, gue sih nggak hehehueek.
Gak lama setelah itu, gue
putuskan untuk pulang. Karena gue rasa sudah cukup untuk hari ini. Terlalu
banyak hal-hal yang secara gak langsung telah menodai tubuh suci yang kumiliki
ini. (Boker aja kadang cebok pake daun lu, belagu suci lagi) Eh jamban jerapah,
lu kira enak kena diare ditengah hutan, basah tau. (hii bodo amat dah)
Oke abaikan percakapan dua orang
jomblo diatas (kampret, lu juga berarti) oh iya ya. See you again, chauu.
Ngapain elu cing?? --'
0 komentar:
Posting Komentar