Welcome to...

Welcome to...

Dimana saya adalah...

Seorang manusia yang percaya bahwa dunia FTV itu benar-benar ada. Pencuci piring profesional. Fans saya banyak, apa? iya, kucing semua. Damn.

JONES (Jogging Ngenes)

Sabtu, 14 Februari 2015

print this page
send email
Minggu pagi adalah saat-saat terindah. Kenapa terindah? Karena saat itu adalah hari minggu dan pagi. Nda nyambung? Sama. Pada minggu pagi ini adalah saat yang cocok buat berolahraga, biasanya sih jogging. Nah, setiap kali gue pergi jogging, banyak hal-hal unik yang gue temuin selama proses perjoggingan tersebut. Pada proses perjigongan ini eh perjoggingan maksud gue, hal yang paling gue perhatiin adalah gaya berbusana orang-orang sekitar yang lagi pada jogging. Normalnya, biasanya orang yang pergi jogging mengenakan kaos biasa, celana trening (training om) lah suka-suka gue, mulut siapa emang? (mulut om) nah terus kenapa? (jigongnya tumpah om wkwk) kampret!! Eh iya jigong gue jatuh, mau kemana lu gong? Gong, jangan tinggalin gue dong, jigooongg...!!!

Ehem, normalnya, pakaian yang dipakai saat jogging adalah kaos biasa, celana training, sama sepatu running. Tapi fakta dilapangan berkata lain. Niat jogging sama gaya berpakaian hampir tidak bertemu satu sama lain. Seperti gue dan Nabilah jkt48 yang sedang memainkan sebuah peran romantis diatas panggung sandiwara. Dia jadi Juliet, gue jadi batu batanya, nempel dipojokkan kayak jomblo kena stroke lagi nahan boker, sedih sekali.

Pas gue mulai lari sekitar 10 meter, gue ngeliat segerombolan bocah sebut saja terongers (karena terongnya lebih dari satu) Mereka pake kaos distro, celana jeans pendek, sepatu kets. Sebenernya gue gak ada masalah sama gaya berpakaian mereka, yang jadi masalahnya adalah kenapa mereka saling bergandengan tangan? Gak cuma sampai disitu, mereka juga berjalan ala miss Indonesia sambil senyum sana senyum sini padahal bulu kakinya lebat nda karuan. Sakit jiwa.

Gue lari lagi. 20 meter kemudian, gue melihat sosok pelari sejati pagi ini. Gaya berlarinya pun tampaknya terlatih. Gue coba mengimbangi pelari tersebut. Dan ternyata pada putaran kedua kecepatan gue menurun. Namun tidak bagi pelari itu. Stamina yang luar biasa. Tetapi segala pujian yang gue lontarkan dalam hati hancur lebur seketika. Karena ketika gue lihat dari belakang, celana pelari itu yang tadinya berwarna biru menjadi hijau becek dengan sedikit padatan pada area bokongnya. Kalian pasti tau warna apa yang dicampur dengan biru menjadi hijau. Bener, kuning. Dan kalian juga pasti tau sesuatu yang umumnya berwarna kuning keluar dari bokong. Iya, ternyata pelari itu mencret. Melihat hal tersebut, gue langsung cari tempat untuk duduk sejenak dan merenungkan apa yang barusan terjadi.

Gue gak jadi merenung karena saat itu gue belum sarapan. Bahaya, bisa-bisa pas lagi makan nasi kuning bayangannya malah jadi bubur kuning yang ada taburan kismis diatasnya. Coba bayangkan, gue sih nggak hehehueek.

Gak lama setelah itu, gue putuskan untuk pulang. Karena gue rasa sudah cukup untuk hari ini. Terlalu banyak hal-hal yang secara gak langsung telah menodai tubuh suci yang kumiliki ini. (Boker aja kadang cebok pake daun lu, belagu suci lagi) Eh jamban jerapah, lu kira enak kena diare ditengah hutan, basah tau. (hii bodo amat dah)

Oke abaikan percakapan dua orang jomblo diatas (kampret, lu juga berarti) oh iya ya. See you again, chauu.


Ngapain elu cing?? --'


0 komentar:

Posting Komentar